Slider 1 mini Slider 2 mini

Sabtu, 27 Desember 2014

Kiat Sukses Menjadi Guru Yang Menyenangkan

Filled under:

Kadang saya sering bertanya dalam hati ketika berhadapan dengan siswa didalam kelas, “Apakah saya guru yang menyenangkan buat meraka?”
Seperti apakah guru ideal itu? Setiap orang bisa menyodorkan daftar panjang berisi kriteria-kriteria untuk menjawab pertanyaan ini. Daftar tadi bisa jadi merujuk pada berbagai referensi—kesiapan materi, cara memperlakukan anak didik, tingkah laku, dan lain-lain—yang bisa jadi berbeda-beda bagi setiap orang.
Pada dasarnya tugas guru yang paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar ia merupakan medium atau perantara aktif antara siswa dan ilmu pengetahuan, sedang sebagai pendidik ia merupakan medium aktif antara siswa dan haluan/filsafat negara dan kehidupan masyarakat dengan segala seginya, dan dalam mengembangkan pribadi siswa serta mendekatkan mereka dengan pengaruh-pengaruh dari luar yang baik dan menjauhkan mereka dari pengaruh-pengaruh yang buruk. Dengan demikian seorang guru wajib memiliki segala sesuatu yang erat hubungannya dengan bidang tugasnya, yaitu pengatahuan, sifat-sifat kepribadian, serta kesehatan jasmani dan rohani.
Tapi, daripada pusing menyusun berbagai macam kriteria, mengapa tidak kita tanya saja anak-anak tentang guru yang baik menurut mereka? EENET Asia menurunkan sebuah laporan tentang guru ideal dalam pandangan anak-anak di China dan Pakistan, tetapi agaknya berlaku pula universal.
Simaklah beberapa komentar anak-anak di China.
Ibu guru Gao seperti ibu bagiku. Dia mendengar semua masalah dan keluh kesah kami serta membantu kami menyelesaikan masalah.
Guru Shan selalu melucu dalam kelas menulis kami dan membuat kami sangat tertarik dalam pelajaran itu. Tanpa saya sadari, saya jadi sangat suka menulis dan secara bertahap, saya mempelajari beberapa trik untuk menulis dengan baik.
Dia memperlakukan tiap siswa dengan setara. Dalam kebaikan hatinya, dia tidak pernah memihak. Sebagai murid, ini adalah hal yang paling berharga tentang guru… Dalam kelas guru Chen, kami merasa santai dan hidup (bersemangat). Dia selalu “tanpa sengaja” mengajukan pertanyaan atau membuat kesalahan agar kami dapat membetulkannya. Jika kami mengatakan sesuatu yang salah, tidak menyalahkan kami. Dia bahkan akan berkata sambil tersenyum: “Kesalahan Bagus! Kesalahan membantu kami menemukan masalah-masalah”. Tidak seberapa lama kemudian, bahkan siswa yang paling pemalu mau mengangkat tangan dan menjawab pertanyaannya.
Anak-anak di Pakistan berpendapat tentang guru yang baik:
Guru kami tahu nama tiap anak.
Dia menjelaskan pelajaran di papan tulis. Jika seseorang tidak paham, dia akan mendudukan anak itu disebelahnya dan menjelaskan lagi pelajaran itu.
Dia menghormati anak-anak, dia selalu memanggil mereka ‘aap’. (aap adalah bentuk sopan ‘kamu’ di Pakistan)
Guru kami selalu memperhatikan tiap anak ketika mengajar.
Paragraf terakhir pada tulisan tersebut agaknya mengena dan menggambarkan secara jelas bagaimana seharusnya seorang guru ideal:
Guru yang baik pada dasarnya adalah manusia yang baik. Mereka memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar, tegas, luwes dalam perilaku, bekerja keras, serta berkomitmen pada pekerjaan mereka. Pusat perhatian mereka bukanlah pada buku teks atau kurikulum, tetapi pada anak! Mereka sangat menyadari beragamnya cara anak-anak belajar, perbedaan antar anak-anak dan pentingnya metode beragam untuk mendorong siswa mampu belajar. Anak-anak yang belajar dengan guru semacam itu tidak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk mengikuti les sepulang sekolah.
Tidak mudah menjadi guru yang baik, menyenagkan, dikagumi dan dihormati oleh anak didik, masyarakat sekitar dan rekan seprofesi.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk mendapat pengakuan sebagai guru yang baik dan berhasil.
Pertama. Berusahalah tampil di muka kelas dengan prima. Kuasai betul materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Jika perlu, ketika berbicara di muka kelasa tidak membuka catatan atau buku pegangan sama sekali. Berbicaralah yang jelas dan lancar sehingga terkesan di hati siswa bahwa kita benar-benar tahu segala permasalahan dari materi yang disampaikan.
Kedua. Berlakulah bijaksana. Sadarilah bahwa siswa yang kita ajar, memiliki tingkat kepandaian yang berbeda-beda.
Ada yang cepat mengerti, ada yang sedang, ada yang lambat dan ada yang sangat lambat bahkan ada yang sulit untuk bisa dimengerti. Jika kita memiliki kesadaran ini, maka sudah bisa dipastikan kita akan memiliki kesabaran yang tinggi untuk menampung pertanyaan-pertanyaan dari anak didik kita. Carilah cara sederhana untuk menjelaskan pada siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah dengan contoh-contoh sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari walaupun mungkin contoh-contoh itu agak konyol.

Ketiga. Berusahalah selalu ceria di muka kelas. Jangan membawa persoalan-persoalan yang tidak menyenangkan dari rumah atau dari tempat lain ke dalam kelas sewaktu kita mulai dan sedang mengajar.

Keempat. Kendalikan emosi. Jangan mudah marah di kelas dan jangan mudah tersinggung karena perilaku siswa. Ingat siswa yang kita ajar adalah remaja yang masih sangat labil emasinya. Siswa yang kita ajar berasal dari daerah dan budaya yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya dan berbeda dengan kebiasaan kita, apalagi mungkin pendidikan di rumah dari orang tuanya memang kurang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan kita. Marah di kelas akan membuat suasana menjadi tidak enak, siswa menjadi tegang. Hal ini akan berpengaruh pada daya nalar siswa untuk menerima materi pelajaran yang kita berikan.
Kelima. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa. Jangan memarahi siswa yang yang terlalu sering bertanya. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa dengan baik. Jika suatu saat ada pertanyaan dari siswa yang tidak siap dijawab, berlakulah jujur. Berjanjilah untuk dapat menjawabnya dengan benar pada kesempatan lain sementara kita berusaha mencari jawaban tersebut. Janganlah merasa malu karena hal ini. Ingat sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan. Tapi usahakan hal seperti ini jangan terlalu sering terjadi. Untuk menghindari kejadian seperti ini, berusahalah untuk banyak membaca dan belajar lagi. Jangan bosan belajar. Janganlah menutupi kelemahan kita dengan cara marah-marah bila ada anak yang bertanya sehingga menjadikan anak tidak berani bertanya lagi. Jika siswa sudah tidak beranibertanya, jangan harap pendidikan/pengajaran kita akan berhasil. Keenam. Memiliki rasa malu dan rasa takut. Untuk menjadi guru yang baik, maka seorang guru harus memiliki sifat ini. Dalam hal ini yang dimaksud rasa malu adalah malu untuk melakukan perbuatan salah, sementara rasa takut adalah takut dari akibat perbuatan salah yang kita lakukan. Dengan memiliki kedua sifat ini maka setiap perbuatan yang akan kita lakukan akan lebih mudah kita kendalikan dan dipertimbangkan kembali apakah akan terus dilakukan atau tidak.
Ketujuh. Harus dapat menerima hidup ini sebagai mana adanya. Di negeri ini banyak semboyan-semboyan mengagungkan profesi guru tapi kenyataannya negeri ini belum mampu/mau menyejahterakan kehidupan guru. Kita harus bisa menerima kenyataan ini, jangan membandingkan penghasilan dari jerih payah kita dengan penghasilan orang lain/pegawai dari instansi lain. Berusaha untuk hidup sederhana dan jika masih belum mencukupi berusaha mencari sambilan lain yang halal, yang tidak merigikan orang lain dan tidak merugikan diri sendiri. Jangan pusingkan gunjingan orang lain, ingatlah pepatah “anjing menggonggong bajaj berlalu.”
Kedelapan. Tidak sombong.Tidak menyombongkan diri di hadapan murid/jangan membanggakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar ataupun berada di lingkungan lain. Jangan mencemoohkan siswa yang tidak pandai di kelas dan jangan mempermalukan siswa (yang salah sekalipun) di muka orang banyak. Namun pangillah siswa yang bersalah dan bicaralah dengan baik-baik, tidak berbicara dan berlaku kasar pada siswa.
Kesembilan. Berlakulah adil. Berusahalah berlaku adil dalam memberi penilaian kepada siswa. Jangan membeda-bedakan siswa yang pandai/mampu dan siswa yang kurang pandai/kurang mampu Serta tidak memuji secara berlebihan terhadap siswa yang pandai di hadapan siswa yang kurang pandai.
Dalam pengalaman sebagai guru di beberapa sekolah, ternyata ada kesamaan profil menjadi pemimpin yang baik dengan menjadi guru yang baik, di mana pemahamannya bukan hanya di bidang yang dikuasainya, tetapi mampu memahami dunia konseling.
Fakta yang menarik adalah bahwa guru yang baik ternyata harus menjadi konselor yang baik bagi murid-muridnya. Itu sebabnya seorang guru harus belajar mendalami konseling agar dia sukses. Dalam tulisan “Good Teaching” oleh Theodore R. Sizer, mantan Pembantu Rektor bidang Akademik di Harvard University College of Education mengatakan bahwa guru hendaknya menjadi guru profesional yaitu mengetahui hal-hal sederhana soal konseling, termasuk dalam hal-hal yang kecil sehingga murid bertumbuh. Ada beberapa poin yang dia sampaikan:
    1. Mengenal nama dari siswa dan panggil siswa dengan namanya.
    1. Memberikan salam kepada siswa dan rekan kerja dengan hangat dan ramah.
    1. Pergi menghadiri acara-acara siswa di luar kelas, misalnya ibadah, pertandingan, dan lain sebagainya.
    1. Mengingat sesuatu yang pernah digumuli oleh siswa sebelumnya. Contohnya: apakah mamamu sudah keluar rumah sakit?
    1. Hindari bersifat sarkastik dalam memberikan komentar atas kebodohan atau kenakalan yang dilakukan seorang siswa. Ini akan melukai hati siswa.
    1. Jangan pernah toleransi dengan masalah SARA, termasuk lelucon-lelucon masalah SARA.
    1. Ingat pepatah yang diberikan orang tua kita: jika kita tidak bisa menyampaikan atau melihat sesuatu yang baik tentang seseorang, jangan katakan apapun.
    1. Katakan suatu kebenaran atau teguran secara pribadi. Contohnya: Ayu, saya sebenarnya curiga kamu menyontek…, Amir, kamu kurang belajar dan malas sepertinya… Hasan, kamu kok bau ya, apakah kamu tidak mandi pagi? Besok mandi ya… Mei, kamu suka mengganggu…)
    1. Selalu mendorong bahwa kemampuan siswa lebih dari yang merasa dimiliki siswa.
    1. Jadilah guru yang positif, namun hati-hati bila selalu memuji pekerjaan baiknya. Tidak ada seorang pun belajar lebih cepat ketika dia merasa bahwa dia merasa berhasil.
    1. Pertunjukkan persahabatan dan jadilah jujur dan obyektif dalam penilaian terhadap murid-murid yang kita juluki “nakal” atau mengganggu.
    1. Menjadi teman siswa, namun jaga jarak juga.
    1. Jangan pernah menyerah dengan siswa kita, dan jangan menjuluki mereka secara permanen, misalnya: si bodoh, si cerewet, si pemalu, dsb.
    1. Setiap kali memberikan pedoman dan aturan, sampaikan alasannya dan jangan tidak disampaikan apa yang dimaksud.
  1. Tahu membedakan mana siswa yang hanya mendengar dan yang memperhatikan sehingga bisa menyerap. Caranya adalah mendengarkan mereka yaitu memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertanya.
Bila kita buat kesejajaran dengan kepemimpinan, maka kita tinggal mengganti guru dengan kata pemimpin dan mengganti kata siswa dengan bawahan dan kata kerja yang disesuaikan dengan bidang kepemimpinan (saya baru eksperimenkan):
    1. Mengenal nama dari bawahan dan panggil bawahan dengan namanya.
    1. Memberikan salam kepada bawahan dan rekan kerja dengan hangat dan ramah.
    1. Pergi menghadiri acara-acara bawahan di luar kelas, misalnya ibadah, pertandingan, dan lain sebagainya.
    1. Mengingat sesuatu yang pernah digumuli oleh bawahan sebelumnya. Contohnya: apakah mamamu sudah keluar rumah sakit?
    1. Hindari bersifat sarkastik dalam memberikan komentar atas kesalahan atau kegagalan yang dilakukan seorang bawahan. Ini akan melukai hatinya, kita hanya fokus kepada kesalahan pekerjaannya bukan menyerang pribadinya.
    1. Jangan pernah toleransi dengan masalah SARA dan seksualitas, termasuk lelucon-lelucon masalah SARA dan menjurus kepada seks.
    1. Ingat pepatah yang diberikan orang tua kita: jika kita tidak bisa menyampaikan atau melihat sesuatu yang baik tentang seseorang, jangan katakan apapun.
    1. Katakan suatu kebenaran atau teguran secara pribadi. Contohnya: Ayu, saya sebenarnya curiga kamu melakukan sesuatu yang salah…
    1. Selalu mendorong bahwa kemampuan bawahan lebih dari yang merasa dimiliki bawahan.
    1. Jadilah pemimpin yang positif, namun hati-hati bila selalu memuji pekerjaan baiknya. Tidak ada seorang pun belajar lebih cepat ketika dia merasa bahwa dia merasa berhasil.
    1. Pertunjukkan persahabatan dan jadilah jujur dan obyektif dalam penilaian terhadap bawahan.
    1. Menjadi teman bawahan, namun jaga jarak juga sehingga tidak terlalu dekat.
    1. Jangan pernah menyerah dengan bawahan kita, dan jangan menjuluki mereka secara permanen, misalnya: si bodoh, si cerewet, si pemalu, si terlambat dan yang lainnya.
    1. Setiap kali memberikan pedoman dan aturan, sampaikan alasannya dan jangan tidak disampaikan apa yang dimaksud.
  1. Tahu membedakan mana bawahan yang hanya mendengar tetapi kemudian mengabaikan perintah dengan yang memperhatikan sehingga bisa menyerap semua perintah dan menjalankannya. Caranya adalah mendengarkan mereka yaitu memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertanya atau melakukan feedback.
Walk the talk
Ada hal-hal teknis sebagai seorang guru yang harus diperhatikan sehingga dia dapat disebut guru yang berintegritas, yaitu seorang yang “walk the talk”:
1. Jangan lambat masuk kelas.
    1. Kembalikan tugas-tugas murid tepat pada waktunya dengan komentar yang menguatkan, mengembalikan makalah ke mahasiswa dalam dua puluh empat jam.
    1. Penting anak diingatkan untuk mengerjakan tugas dengan jujur. Ini karena banyak orang tua campur tangan mengerjakan tugas-tugas rumah.
  1. Anak diajar untuk menghargai formalitas kelas, tanpa harus formal dan kaku dalam mengembangkan pikiran-pikiran.
Maka bila disejajarkan dengan kepemimpinan, maka dapat dibuat sebagai berikut:
1. Jangan lambat masuk kantor. Datang lebih awal atau tidak datang sama sekali bila terlambat.
    1. Kembalikan tugas-tugas bawahan tepat dalam bentuk komentar yang menguatkan dan mengevaluasi kinerja bawahan dengan memberitahu bagaimana meningkatkannya.
    1. Penting bawahan diingatkan untuk mengerjakan tugas dengan jujur.
  1. Bawahan diajarkan untuk menghargai formalitas organisasi, tanpa harus formal dan kaku dalam mengembangkan pikiran-pikiran dari bawahan.
Ini eksperimen kepemimpinan yang disejajarkan dengan guru. Memang sejak dulu guru disebut pemimpin dan berperan banyak dalam kepemimpinan di masyarakat. Tetapi peran tersebut sudah mulai hilang. Maka tulisan ini mencoba membuat kesejajaran untuk menyatakan bahwa pemimpin yang baik adalah (dan sepatutnya juga) guru yang baik.
Sebagai pengajar guru harus memahami hakikat dan arti mengajar dan mengetahui teori-teori mengajar serta dapat melaksanakan. Dengan mengetahui dan mendalaminya ia akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya dan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang telah dilakukannya.
Menurut Prof. Dr. S. Nasution, MA ada beberapa prinsip umum yang berlaku untuk semua guru yang baik, yaitu :
1. Guru yang baik memahami dan menghormati siswa
2. Guru yang baik harus menghormati bahan pelajaran yang diberikan. Dengan pengertian ia harus menguasai bahan itu sepenuhnya, jangan hanya mengenal ini buku pelajaran saja, melainkan juga mengetahui pemakaian dan kegunaannya bagi kehidupan anak dan manusia umumnya.
3. Guru yang baik mampu menyesuaikan metode mengajar dengan bahan pelajaran.
4. Guru yang baik mampu menyesuikan bahan pelajaran dengan kesanggupan individu anak.
5. Guru yang baik harus mengaktifkan siswa dalam hal belajar.
6. Guru yang baik memberikan pengertian dan bukan hanya dengan kata-kata belaka. Dengan pengertian lain guru tidak bersifat verbalistis yakni hanya mengenalkan anak terhadap kata-kata saja tetapi tidak dapat menyelami arti dan maksudnya.
7. Guru menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa
8. Guru merumuskan tujuan yang akan dicapai pada setiap pelajaran yang diberikannya.
9. Guru jangan hanya terikat oleh satu teks book saja.
10. Guru yang baik tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan saja kepada siswa, melainkan senantiasa membentuk pribadi siswa.10
Tanpa menutup kemungkinan syarat-syarat lainnya, maka kesepuluh syarat atau ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman bagi setiap guru yang akan menjalankan tugasnya baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar.
Dengan demikian guru yang baik adalah guru yang selalu bersikap obyektif, terbuka untuk menerima kritik terhadap kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, misalnya dalam hal caranya mengajar. Hal ini diperlukan dalam upaya perbaikan mutu pendidikan demi kepentingan anak didik sehingga benar-benar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Keberanian melihat kesalahan sendiri dan mengakuinya tanpa mencari alasan untuk membenarkan atau mempertahankan diri dengan sikap defensif adalah titik tolak kearah usaha perbaikan
sumber: http://fauzan.smkdarunnajah.sch.id/2011/02/kiat-sukses-menjadi-guru-yang.html

Posted By Admin08.08

Kamis, 25 Desember 2014

Budaya sekolah yang sehat membuat sekolah menjadi efektif

Filled under:




Budaya dalam sebuah organisasi adalah hal yang penting, sangat penting sampai-sampai menentukan arah perubahan sebuah sekolah. Sekolah yang memilih untuk menjalankan sekolah sesuai dengan rutinitas saja tanpa berusaha menumbuhkan budaya akan menuai ‘capek hati’ dan ‘capek pikiran’ karena pergerakannya hanya dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya. Tanpa adanya budaya sebagai pondasi yang membuat guru-guru lebih kuat dan siswa jadi senang belajar.
Apa saja budaya sekolah yang penting dan layak untuk dikembangkan?
  • Aspek budaya yang menyangkut nilai-nilai yang baik atau values. Guru akan mudah patah semangat jika bekerja di sekolah yang tidak punya values. Semua values adalah semua hal yang baik, dalam Islam ada Akhlakul Kharimah yang penting untuk menjadi pegangan dalam sesama manusia dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Jika sekolah punya nilai yang positif maka guru dan siswa akan berlomba-lomba memberikan sumbangan kontribusi bagi kemajuan sekolah. Peran pimpinan sekolah dan yayasan juga memainkan hal yang sangat penting dalam penanaman nilai di sekolah sebagai contoh dan sebagai pihak yeng menentukan tolak ukur keberhasilan penanaman nilai-nilai, tentunya dengan menyertakan semua elemen yang ada di sekolah seperti orang tua, siswa, guru dan komunitas.
  • Budaya menghadirkan pengalaman belajar dan memimpin. Sekolah yang baik dengan niat yang baik mengajak siswanya untuk bersuara dan punya andil dalam pengambilan keputusan. Organisasi seperti OSIS atau Student Council akan membuat mereka merasa senang dilibatkan dan didengar suaranya. Siswa juga akan dihadapkan pada contoh kasus yang penting dalam organisasinya, diharapkan siswa bisa merasakan contoh kasus-contoh kasus yang membuat aspek kepemimpinannya berkembang. Apalagi jika secara intensif guru diberikan dorongan untuk melibatkan siswanya dikelas dalam upaya memberikan pengalaman belajar, sekolah mesti selangkah lebih maju dalam membuat pengetahuan masuk kedalam pikiran siswanya dengan tidak lagi sekedar mengajak mereka menghafal namun sudah sampai pada tataran mengerti karena mengalami.
  • Budaya Inovasi: Inovasi adalah semua hal yang bisa guru dan sekolah lakukan dalam membuat praktek pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tugas sekolah membuat gurunya tidak takut salah dan nyaman dalam berinovasi. Tugas guru adalah memantapkan hati bahwa inovasi yang ia lakukan penting sebagai cara membuat dirinya berarti sebagai guru professional dengan cara berinovasi demi siswa. Sekolah yang efektif menyediakan pembiayaan dan dukungan secara struktur agar kreativitas dan inovasi bisa berkembang sesuai dengan kemampuan.
  • Budaya kerja sama: Bagaimana guru baru dan guru senior bekerja sama? Bagaimana guru dan siswa bekerja sama? Bagaimana guru dan orang tua siswa bekerja sama, bagaimana kepala sekolah dan guru bekerja sama, bagaimana kepala sekolah dan orang tua siswa bekerja sama? Sampai bagaimana sekolah dan masyarakat bekerja sama. Kesemua pertanyaan tadi membuat sekolah makin maju dan berkembang. Sekolah di jaman sekarang makin tidak bisa berdiri sendiri, sekolah yang lalai membina budaya bekerjasama dan berkolaborasi melewatkan bantuan dari orang lain yang mestinya bisa membuat sekolahnya makin maju dan berkembang dengan cara yang unik dan tiada duanya. Prinsip kerja sama adalah meniadakan ego untuk satu tujuan, sebuah sekolah yang baik menomorsatukan siswa diatas segala-galanya. 

Posted By Admin15.59

TIPS MICRO THEACHING

Filled under:





Saat seorang guru ingin melamar untuk menjadi seorang pengajar di sebuah sekolah setelah lolos tes ini dan itu, tes selanjutnya adalah melakukan mikro teaching. Dengan mikro teaching seorang guru dilihat seberapa efektifnya ia sebagai seorang guru dalam merencanakan dan melaksanakan pengajarannya di kelas. Sebagai sebuah praktek micro teaching juga berguna sebagai sarana sesama guru untuk saling belajar. Terbukti saat PLPG yang berlangsung 10 hari, sebanyak 300 an peserta dibagi menjadi kelas berisi 30 orang, kemudian akan dibagi lagi untuk melakukan mikro teaching menjadi 10 orang. Berikut ini adalah gambaran persiapan dan pelaksanaanya mudah-mudahan berguna saat anda ingin lakukan mikro teaching.

Persyaratan teknis mikro teaching;
  • Ada guru dan peserta yang berperan sebagai murid. Kalau anda kenal dengan peserta yang akan jadi muridnya, boleh kompakan dulu, siapa yang mau jadi anak yang ‘aktif’ sampai yang ‘lambat’ belajarnya.
  • Ada Silabus sebagai kerangka kerja dan RPP sebagai peta dan penjelasan tahap demi tahap dalam pembelajaran.
  • biasanya durasinya 20 sampai 35 menit, satu RPP tuntas dijalankan
beberapa hal lain yang patut menjadi perhatian adalah;
  • Micro teaching membutuhkan guru yang konsisten, jika RPP nya menggunakan model inkuiri namun jangan sampai saat praktek mengajarnya ‘ceramah’nya  justru malah banyak dan mendominasi.
  • Ukuran keberhasilannya pada seberapa aktifnya kelas, bukan RPP silabus yang segunung
  • Micro teaching ukuran keberhasilanya ada pada melibatkan siswa, penggunaan media & strategi belajar
  • jika anda akan mengajar anak TK semakin aktif suasananya, semakin berhasil anda
  • pilih waktu pengajaran anda, jika memilih waktu pagi hari maka berikan suasana pagi hari saat mikro teaching misalnya dengan membuat yel yel khas pagi hari, jika anda memilih memeragakan pelajaran di siang hari jangan langsung memulai pelajaran, selingi dengan permainan dulu 3 menit baru dimulai pelajaran.
  • Boleh juga bawa makanan kecil, atau stiker sebagai hadiah bagi kuis dadakan saat mikro teaching, dijamin peserta yang jadi murid anda akan riang gembira.
Hal yang saya lakukan saat melakukan praktek mikro teaching adalah;
  • mempersiapkan Silabus dan RPP mata pelajaran, kebetulan saya memilih pembelajaran bahasa Indonesia
  • saya mempraktekan semboyan ‘begin with the end in mind’, yang saya inginkan adalah murid (peserta) bisa melakukan penulisan kreatif  mengenai cara penanggulangan sampah dengan stimulasi  lewat video clip ‘Toughest Place to be a Bin Man’.
  • Membuka pembelajaran seperti biasa, lakukan apresepsi, minta murid untuk melakukan game round robin, berdasarkan gambar yang berbeda soal sampah, murid diminta untuk menuliskan kata kunci sebanyak-banyaknya, ini berguna agar murid mendapatkan kosa kata dan ide sebanyak-banyaknya soal sampah.
  • Menyiapkan alat peraga, saya menyiapkan gambar-gambar dalam kertas A3, peraturan menulis untuk kelas 4 (pengunaan tanda baca dan lain sebagainya)  termasuk gambar bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik.

Posted By Admin15.54

Senin, 14 November 2011

KOLEKSI ANIMASI GIF

Filled under:








Posted By Admin18.18

Minggu, 13 November 2011

Filled under:

GROSIR KERANJANG ROTAN


Posted By Admin19.53
Filled under:

Produk Terbaru Kami

Karet Rambut C59

Karet Rambut C59

Harga merupakan harga 1 pack, isi 10 pcs.
Rp 130.000,00
Beli Karet Rambut C59 Lebih lengkap tentang Karet Rambut C59
Jepit Rambut A349

Jepit Rambut A349

Harga merupakan harga 1 pack, isi 10 pcs.
Rp 100.000,00
Beli Jepit Rambut A349 Lebih lengkap tentang Jepit Rambut A349

Posted By Admin19.46

Selasa, 08 November 2011

Filled under:


Software Islam Lengkap Gratis

1 Buku Tajwid (PDF) download
2 Materi Tajwid (PDF) download
3 Form Evaluasi Tahsin Quran download
4 Buku Fikih Sunnah Sayid Sabiq Jilid 1 download
5 Buku Halal dan Haram dalam Islam Dr. Yusuf Qardhawiy download
6 Materi Thaharah 1 - 4 dari Grup "Yuk Sejenak Belajar Ilmu Syariah" download
7 Buku Sejarah Hidup Nabi Muhammad Saw by Muh. Husain Haikal download
8 Buku La Tahzan (Jangan Bersedih) Dr. Aidh Al-Qarny download
9 Buku Catatan Hati Seorang Istri by Asma Nadia download
10 Buku Mendidik Anak dengan Cinta download
11 Buku Seni Berkomunikasi dengan Anak download
12 Melejitkan Potensi Otak Anak download
13 100 Pesan Nabi untuk Wanita Shalihah download
14 Cincin Pinangan download
15 Nasehat untuk Suami dan Istri download
16 Al-Quran Digital + Terjemah (format CHM) download
17 Buku Adab Islamy download
18 20 Fatwa tentang Zakat download
19 Risalah Ramadhan download
20 Riyadhus shalihin Imam Nawawi (CHM) download
21 Ensiklopedi Fatwa download
22 Kamasutra dalam Islam download
23 Kebenaran Untuk Anak by Harun Yahya (CHM) download
24 Dunia Teman Kecil Kita si Semut by Harun Yahya download
25 Tuntunan Lengkap Pernikahan download
26 Buku Al-Ma'tsurat Wazhifah Sughra download
27 Ebook Tazkiyatun Nafs (Menyucikan Jiwa) Karya Said Hawwa download
28 Konsultasi Zakat download
29 Kebohongan Kristen download
30 Metode Belajar Berfikir Efektif download
31 1001 Kisah Teladan download
32 Darah Kebiasaan Wanita download
33 17 Kisah Penuh Hikmah/td> download
34 835 Nama Islami untuk Bayi download
35 Kumpulan Resep Masakan download
36 Madarijus salikin (Pendakian Menuju Allah) download
37 54 Tanya Jawab Masalah Aqidah download
38 Ayat-Ayat Fitna download
39 Fakta Ilmiah Tentang Keharaman Babi download
40 Tuntunan Nabi dalam Jima' (Ibnul Qayyim Al-Jauziyah) download
41 Membentuk Rumah Tangga Islami
download
42 40 Nasehat Memperbaiki Rumahtangga
download
43 Kiat Shalat Khusu' download
44 23 Kiat Hidup Bahagia download
45 Berqurban Sesuai Tuntunan Rasulullah download
46 Menabur Amal di 10 hari Pertama Bulan Zulhijjah download
47 Tafsir Jalalain Bahasa Indonesia download
48 Keajaiban Al-Quran dalam Angka-angka download
49 Fatwa Dr. Al-Qaradhawy ttg Para Penyebar Fitnah
download
50 Buku Hisnum Muslim (kumpulan doa harian berbasis hadits)
download
51 Kisah-kisah Muallaf Menemukan Kebenaran Islam
download
52 Kitab Hadits Sahih Bukhari
download
53 Kumpulan Buku Kristologi Ahmad Deedat
download

Posted By Admin20.37